⛅ Mengapa Allah Memberi Cobaan Bertubi Tubi
Begitulahkira-kira ungkapan seseorang yang lelah dengan cobaan hidupnya. Namun berbeda dengan sosok yang percaya dengan Allah dan janji-Nya. Allah mengungkapkan bahwa Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan hamba-Nya. Artinya, jika Allah mengutus masalah hidup itu artinya Allah mengerti bahwa sosok tersebut mampu dan bisa melewatinya.
Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, "Jika Aku (Allah) memberikan cobaan (musibah) kepada hambaKu yang beriman sedang ia tidak mengeluh kepada orang yang mengunjunginya maka Aku akan melepaskannya dari tahananKu (penyakit) kemudian Aku gantikan dengan daging yang lebih baik dari dagingnya juga dengan darah yang lebih baik dari darahnya.
Semasahidup, Nabi Ayyub As terkenal sebagai salah satu utusan
COBAANBERTUBI-TUBI 2 Korintus 4:1-15 Tahun 1809, Bayi itu LAHIR NORMAL di Prancis. Pada umur 3 tahun terjadilah KECELAKAAN TRAGIS yg membuatnya BUTA. KEBUTAANNYA tak menghalangi dia MENGEMBANGKAN DIRI. COBAAN LAIN yg ia alami yg membuatnya SANGAT MENDERITA adalah sakit TBC.
FirmanAllah Subhanahu Wa Ta'ala : "Mereka berkata: "Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang bersamu." (Nabi) Shaleh berkata: "Nasibmu adalah dari sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang diuji." (An-Naml : 47)
Yuk simak 5 hal yang harus kamu lakukan saat didera masalah secara tiba-tiba : 1. Jangan panik. Saat kamu dihadapkan dengan suatu masalah baik kecil atau besar secara tiba-tiba yang harus kamu lakukan yaitu jangan cepat panik. Tarik nafasmu pelan-pelan agar pikiranmu tetap tenang. Walaupun hal itu masih sulit dikendalikan oleh emosi kita
Sampaipada saat Allah Swt. menurunkan musibah yang bertubi-tubi kepadanya sebagai bagian dari cobaan sebagai hamba-Nya. Dalam salah satu hadis Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, dan dikutip Abu Nu'aim dan Abu Ya'la, dikisahkan bahwa Ayub bersabar menghadapi ujian yang menimpanya selama kurang lebih delapan belas tahun.
Allahjuga ingin tahu seberaoa besar kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi cobaan-Nya. Maka, cerita Islam ini mengisahkan bahwa Allah menerima tantangan setan untuk memberi musibah yang bertubi-tubi pada Nabi Ayyub. Frustasinya Setan Menghadapi Nabi Ayyub. Cerita Islam tentang cobaan kepada nabi Ayyub dimulai dengan kemiskinan.
Saat badai kehidupan menghantam, kadang terpikir mengapa Allah memberi ujian yang begitu berat kepada kita.. Apalagi kalau ujian itu bertubi-tubi atau beruntun datangnya membuat diri kita semakin bertanya-tanya apakah ini azab dari Allah?. Mungkin cobaan dalam bentuk kebangkrutan usahanya atau mengalami PHK, kehilangan orang yang kita sayangi, kehilangan harta benda, hutang
. Setiap umat manusia akan mendapat ujian berupa masalah hidup. Berdoa. Ilustrasi JAKARTA – Terkadang seorang Muslim mendekati Allah SWT saat sedang dirundung malang atau kesusahan. Saat susah, dia meningkatkan ibadahnya. Sementara ketika senang, dia menjauh dari Allah SWT. Ibadahnya pun menurun lagi. Terus begitu secara berulang-ulang. Kembali kepada Allah hanya ketika ditimpa malapetaka. Pendakwah Mesir, Mustafa Husni, memberi penjelasan soal ini. Terkadang, kata Husni, seorang Muslim tidak perlu terlalu dalam untuk memahami hikmah Allah SWT. Sebab, itu bisa memunculkan kerisauan hati yang berlebihan. "Hikmah Allah SWT akan sampai kepada seorang hamba setelah meyakini ada hikmah yang datang, dan bahwa Allah SWT tidak main-main," tuturnya. أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ “Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” Manusia sudah semestinya belajar kehilangan sesuatu lalu belajar mencukupkan diri dengan Allah SWT. Karakter dunia adalah kehilangan. Husni pun menceritakan pengalamannya ketika ditimpa musibah di dunia secara berturut-turut. Dia kemudian bertanya kepada gurunya tentang masalah tersebut sekaligus untuk meminta nasihat. "Berbagai hal dari dunia telah rusak dan mereka sirna. Biasakanlah memahami kebutuhan duniawi itu datang dan pergi, lalu Allah SWT yakinlah akan menggantinya. Katakanlah, Sesungguhnya kita ini milik Allah SWT dan kepada-Nyalah tempat kembali.’ Hal itu tidak ada kaitannya dengan murka Allah SWT. Biasakan mencukupkan dirimu kepada Allah SWT dan kembalilah kepada-Nya.” Namun, jika tidak merasa telah berbuat dosa, belajarlah untuk merasa cukup. Dengan begitu, tidak ada timbul rasa iri hati atau apa pun. Selama berzikir pagi dan sore, rasa iri tidak akan menyentuhnya. Sumber masrawy BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
mengapa allah memberi cobaan bertubi tubi