🎖️ Para Pekerja Yang Bekerja Di Dalam Ruang Rontgen

MenurutUU No.: 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan kerja yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke 1Berikan Sanksi. Sangat sulit mengatur banyak karyawan. Anda perlu membuat daftar peraturan yang tegas untuk mencegah karyawan yang ingin bekerja sesuka hatinya. Peraturan dapat menjadi peringatan dan panduan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Baca Juga: 7 Tips Kepemimpinan yang Baik Dalam Lingkungan Bisnis. pelayananHemodialisa. Pelayanan ini terdapat di bagian Medis. Pada bagian Medis, ada 9 jabatan, yaitu Manager Medis, Kepala Ruangan, Wakil Kepa-la Ruangan, Dokter, Perawat, CAPD, CIMINO, Ront-gen dan USG. Jika karyawan pada salah satu jabat-an itu tidak bekerja dengan baik, maka pelayanan hemodialisa pada pelangganpun akan terganggu. Terciptanyahubungan kerja yang harmonis, dinamis dan berkeadilan melalui pengaturan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama di tempat kerja yang diatur dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Baca Juga: Diskriminasi / Pelecehan Perempuan; Anak dan Pemuda; Pekerja Anak Jamkerja, Ialah Jam-jam yang telah di tetapkan pada hari kerja di saat pekerja berada di tempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan. Kecelakaan Kerja, Ialah kecelakaan yang terjadi dalam dan karena hubungan kerja sesuai dengan UU No . 24 tahun 2011 tentang BPJS ketenaga kerjaan. Pemeriksaanmanusia menggunakan radiasi untuk keperluan medical check-up bagi para calon pegawai yang baru diterima kerja ataupun bagi pegawai secara rutin tiap tahun merupakan hal yang lumrah atau sudah menjadi kebiasaan yang cenderung kewajiban. Begitu pula pemeriksaan kesehatan bagi mahasiswa baru, didalamnya juga ada pemeriksaan dengan PenjamahMakanan. Makanan yang terkontaminasi mikroorganisme berbahaya seperti bakteri dan virus dapat menyebabkan penyakit. Makanan dapat terkontaminasi oleh penjamah makanan yang menderita infeksi tertentu, atau membawa mikroorganisme di dalam atau di tubuhnya tanpa menunjukkan gejala infeksi. Oleh karena itu, manajemen industri makanan harus Parapekerja yang bekerja di dalam ruang rontgen, pada beberapa bagian tubuhnya harus ditutup dengan alat pengaman. hal ini dilakukan karena sinar rontgen dapat a.menimbulkan efek yang bersifat letal b.merusak jaringan tubuh c.menyebabkan terjadinya gagal berpisah d.menyebabkan mutasi gen sel sel kelamin 104) Pengaruh organisasi a) Iklim organisasi b) Proses organisasi Melalui teori ini, dikemukakan bahwa kecelakaan dapat dicegah dengan cara manajemen harus mengenali secara spesifik kemungkinan yang terjadi atas adanya kelalaian atau kesalahan manusia pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Karyawan tidak lagi menjadi pihak yang selalu . Kalau dihitung-hitung, kamu termasuk rajin mengunjungi rumah sakit atau enggak, Sobat Pintar? Bukannya apa sih, tapi pernahkah kamu memperhatikan para petugas kesehatan lain di rumah sakit, selain dokter dan perawat? Kalau kebetulan pernah memasuki ruang rontgen, kamu akan bertemu dengan seorang petugas yang mengoperasikan peralatan di dalam ruang periksa. Nah, para petugas kesehatan yang bekerja di Instalasi Radiologi ini dulunya kuliah di Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi. Teknik yang Bukan di Fakultas Teknik Photo by MART PRODUCTION on Pexels Meskipun ada radio-radionya, jurusan ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan radio, ya! Jangan berimajinasi Radiodiagnostik berarti mendiagnosa radio. Kejauhan! Apalagi, Radioterapi berarti melakukan terapi pada radio. Duh, apaan, sih! Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi memang lebih sering dikenal sebagai Radiologi, sebuah jurusan yang beda jauh dari konsep jurusan atau fakultas pada umumnya ditingkat perguruan tinggi. Apa bedanya? Radiologi merupakan jenjang pendidikan D3 dan D4. Lulusan Diploma 3 bergelar Ahli Madya Radiodiagnostik dan Radioterapi, sedangkan lulusan D4 bergelar Sarjana Sains Terapan Barangkali karena program vokasi, dimana porsi prakteknya lebih banyak ketimbang teori, maka lulusan Diploma 4 Radiologi sudah bergelar sarjana. Bila masuk sebagai mahasiswa D3, nantinya kamu bisa alih jenjang ke D4 dan memilih spesifikasi ke CT Scan, USG, MRI, Kedokteran Nuklir, Radioterapi, dan lain-lain. Tapi jika lebih tertarik pada jenjang S1, kamu bisa melanjutkan ke Fakultas Kesehatan Masyarakat pada Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, Kesehatan Masyarakat, atau Fisika Medis. Nah, pada jurusan-jurusan tersebut, kamu akan mendapat porsi teori yang lebih banyak. Menjadi Seorang Radiografer Photo by Anna Shvets on Pexels Setelah menyelesaikan pendidikan Radiodiagnostik dan Radioterapi, kamu memiliki kecakapan dan keahlian untuk menjadi seorang Radiografer. Perlu kamu tahu, profesi ini sangat dibutuhkan seiring dengan bertambahnya jumlah rumah sakit dan klinik kesehatan. Jangan dikira cuma dokter dan perawat yang dibutuhkan didunia medis, ya! Meskipun kebutuhan akan tenaga Radiografer cukup tinggi, orang masih enggan terlibat dibidang ini karena kekhawatiran pada risiko paparan radiasi. Tak bisa dipungkiri risiko radiasi memang ada, tapi kamu akan diajari untuk bekerja secara aman pada matakuliah K3. Keren kan, satu jurusan bisa jadi satu matakuliah, tuh. Tentang matakuliah, kamu akan ketemu sama Matematika, Fisika Radiasi, Anatomi Rontgen, Patologi Anatomi, Fisika Imaging, dan masih banyak lagi. Kamu juga akan bertemu dengan buku-buku teks berbahasa Inggris dan Latin. Untuk menjadi seorang Radiografer, kamu harus memiliki Surat Izin Radiografer dan Surat Izin Kerja Radiografer dari Persatuan Ahli Radiografi Indonesia PARI. Tapi kamu tak harus menjadi seorang Radiografer, kok. Alumni Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi TRO bisa menjadi Terapis Radiologi, Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir, dan lain-lain. Radiologi di Indonesia Photo by Gustavo Fring on Pexels Kamu tertarik kuliah Radiologi dan menjadi seorang Radiografer, Sobat Pintar? Kepoin dulu minat dan kemampuanmu untuk kuliah di jurusan ini melalui Minat Pintar. Jika kamu memang calon mahasiswa Radiologi, berikutnya kita perlu menentukan tempat kuliah yang tepat. Ada banyak perguruan tinggi yang memiliki Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi, diantaranya adalah Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Politeknik Kesehatan Jakarta II, Universitas Airlangga, dan masih banyak lagi. Oh, ya. Radiologi ini beda dari jenjang S3 Radiologi pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Sp. Rad. di Fakultas Kedokteran. Jangan ampe ketuker, lho. Catet! Gaji Profesi Spesialis RadiologiPendidikan Spesialis RadiologiSertifikasi Spesialis RadiologiDeskripsi Spesialis RadiologiPeran dan Tanggung Jawab Spesialis RadiologiKeterampilan dan Pengetahuan Spesialis RadiologiKepribadian Spesialis RadiologiCara Menjadi Spesialis RadiologiProspek Kerja Spesialis RadiologiDimana Spesialis Radiologi Medis BekerjaSpesialis Radiologi dapat bekerja di semua instansi kesehatan seperti Rumah Sakit Pemerintah/Swasta, Klinik Kesehatan, Klinik Cek up Tenaga Kerja, dan lain-lainRADIOGRAPHER UMUMRADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVESIONALRADIOTERAPIRADIOGRAFI KEDOKTERAN NUKLIRUniversitas TerkaitPertanyaan Yang Sering DitanyakanBerapa kisaran pendapaatan seorang Spesialis Radiologi?Apa saja pengetahuan yang dibutuhkan untuk menekuni profesi ini?Apa kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk menekuni profesi ini? Gaji Profesi Spesialis RadiologiRp. 4Jt - Rp. 6Jt / BulanPendidikan Spesialis RadiologiS1 Teknik Radiodiagnostik dan RadioterapiSertifikasi Spesialis RadiologiCertification Of Computerised Tomography CT ScanDeskripsi Spesialis Radiologi Profesi Spesialis Radiologi atau juga dikenal dengan sebutan radiologis adalah dokter spesialis yang fokus pada pemeriksaan radiologi, dalam rangka mendeteksi, menentukan diagnosis, dan mengobati suatu penyakit menggunakan prosedur pencitraan. Prosedur tersebut adalah rontgen, CT scan, pencitraan resonansi magnetik MRI, kedokteran nuklir, dan USG. Spesialis Radiologi memiliki peran penting dalam melakukan pemeriksaan dan diagnosis berbagai kelainan dari seluruh bidang spesialisasi kedokteran, terutama bedah, ortopedi, penyakit dalam, anak/pediatri, pulmonologi paru, kardiologi jantung & pembuluh darah, neurologi saraf, THT Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, mata, forensik, serta kebidanan dan kandungan. Pemeriksaan radiologi dilakukan dengan alat yang berbeda-beda, sesuai indikasi dan permintaan dari dokter yang merujuk. Untuk dapat menjadi spesialis radiologi, seorang dokter harus menempuh program pendidikan spesialis radiologi terlebih dahulu. Pendidikan spesialis radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi untuk memindai tubuh bagian dalam, guna mendeteksi dan mengobati penyakit. [algolia_carousel] Peran dan Tanggung Jawab Spesialis Radiologi Mendapatkan riwayat pasien dari catatan elektronik, wawancara pada pasien, laporan perintah, atau berkomunikasi dengan merujuk dokter Menyiapkan laporan interpretatif komprehensif terhadap temuan Melakukan atau menafsirkan hasil dari pencitraan diagnostik termasuk magnetic resonance imaging MRI, tomografi komputer CT, tomografi emisi positron PET, studi cardiology treadmill nuclear, mamografi, atau USG Meninjau ulang atau mengirimkan gambar dan informasi melalui pengarsipan gambar atau sistem komunikasi Mengkomunikasikan hasil-hasil pemeriksaan atau informasi diagnostik untuk merujuk dokter, pasien, atau keluarga Pengawasan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya yang memungkinkan manfaat radiasi semakin besar dibandingkan dengan resiko bahaya yang ditimbulkan. Pengawasan, monitoring dan evaluasi ketaatan pekerja radiasi terhadap teknik dan prosedur kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya sebagai suatu proses, sehingga tercapai pelayanan yang tepat guna efektif dan efisien dan professional Meningkatkan upaya jaminan kualitas radiologi termasuk sistem pemeliharaan sarana, prasarana dan peralatan radiologi sebagai upaya peningkatan kualitas hasil layanan radiologi dalam bentuk rekam medik radiologi dan Imejing. Keterampilan dan Pengetahuan Spesialis Radiologi Biologi Pengetahuan tentang organisme tanaman dan hewan, jaringannya, sel, fungsi, saling ketergantungannya, dan interaksinya dengan lingkungan dan satu sama lain Pendidikan dan Pelatihan Pengetahuan tentang prinsip dan metode dalam mendesain kurikulum, pelatihan, pengajaran, dan instruksi untuk individu dan kelompok, serta pengukuran efek pelatihan Ilmu Kedokteran dan Kedokteran Gigi Pengetahuan tentang informasi dan teknik yang diperlukan untuk mendiagnosa dan mengobati luka manusia, penyakit, dan kelainan bentuk. Ini termasuk gejala, pengobatan alternatif, sifat obat dan interaksi, dan langkah-langkah kesehatan preventif Fisika Pengetahuan dan prediksi tentang prinsip fisika, hukum, hubungan antar keduanya, dan aplikasi untuk memahami cairan, bahan, dinamika atmosfer, mekanik, listrik, atom, sub struktur atom dan prosesnya Seorang radiografer harus bisa menganalisa hasil radiograf yang dihasilkan dari segi kualitas gambaran atau bukan diagnosa klinis. Radiografer juga harus bisa menganalisa kualitas gambaran sebelum gambar itu terbentuk, jadi seorang radiografer harus memperhitungkan faktor-faktor apa saja yang akan membuat hasil gambaran radiografi jelas sesuai dengan permintaan dokter dan klinis pasien Kepribadian Spesialis Radiologi Berpikir Analitis, dengan menggunakan logika dan penalaran untuk mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan dari solusi alternatif, ataupun pendekatan permasalahan yang ditangani Problem solving, Memahami masalah yang rumit dan mengetahui cara menyelesaikannya Aktif Mendengarkan Memberikan perhatian penuh pada perkataan orang lain, menyisihkan waktu memahami poin yang disampaikan, mengajukan pertanyaan sewajarnya, dan tidak menyela pada waktu yang tidak tepat Pertimbangan dan Pengambilan Keputusan Mempertimbangkan kekurangan dan kelebihan dari pilihan tindakan yang potensial untuk memilih tindakan yang paling tepat. Kepekaan Sosial Menyadari reaksi orang lain, kemudian memahami mengapa mereka bertindak seperti itu. Sensitivitas Masalah – Kemampuan untuk memberitahu ketika terdapat sesuatu yang salah atau mungkin salah. Hal ini tidak melibatkan penyelesaian masalah, hanya mengetahui jika terdapat suatu masalah. Cara Menjadi Spesialis Radiologi 1. Pendidikan Strata 1 Bagimu yang tertarik dengan posisi Spesialis Radiologi maka harus memiliki minimal pendidikan gelar sarjana di Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi atau jurusan relevan lainnya. Lulusan Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi sendiri cenderung lebih disukai karena perkuliahannya mempelajari alat pindai serta diagnosis bagian dalam tubuh manusia menggunakan sinar x, baik berupa gelombang elektromagnetik atau gelombang mekanik. Radiologi dan Radioterapi berperan sangat vital untuk pasien sebagai penunjang kebutuhan akan hasil dan kejelasan kondisi kesehatannya, juga berperan penting untuk tenaga medis untuk meningkatkan akurasi serta pengambilan tindakan lebih lanjut terhadap kesehatan pasien. Pendidikan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi ini akan ditempuh dalam waktu 4 tahun. Info lengkap mengenai Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi dapat dilihat di Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi 2. Certification Of Computerised Tomography CT Scan Mendapatkan gelar profesi Radiografer, lulusan harus memiliki surat izin Radiografer dan surat izin kerja Radiografer dari Persatuan Ahli Radiografer PARI. Setelah mendapatkan 2 surat ini barulah kamu dapat menjalankan profesimu sebagai seorang Radiographer profesional. Selanjutnya jika ingin melakukan pekerjaan radiografi yang lebih advance, kamu harus mengikuti pelatihan khusus atau melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Semakin banyak kemampuan seorang radiografer, maka semakin berhaklah ia melakukan berbagai jenis pemeriksaan. Prospek Kerja Spesialis Radiologi Peluang kerja sebagai Spesialis Radiologi akan selalu terbuka, karena Hingga Saat Ini Indonesia Kekurangan Tenaga Radiografer Hingga saat ini Jumlah radiografer di Indonesia tergolong masih sangat sedikit Jika dibandingkan dengan jumlah rumah sakit yang ada. Ditambah lagi, lulusan radiologi juga tak sebanyak dokter yang lulus setiap tahunnya. Selain Sumber Daya Manusia SDM, ternyata permasalahan selanjutnya adalah ketersediaan alat radiologi yang belum merata secara sepenuhnya di beberapa daerah lain di luar Jakarta. Dimana Spesialis Radiologi Medis Bekerja Spesialis Radiologi dapat bekerja di semua instansi kesehatan seperti Rumah Sakit Pemerintah/Swasta, Klinik Kesehatan, Klinik Cek up Tenaga Kerja, dan lain-lain Teknisi radiologi medis adalah orang yang mengoperasikan peralatan medis terkait radiasi seperti rontgen, CT Scan, MRI, dan lain sebagainya. Dengan perpaduan antara kemampuan teknis dan medis, pekerjaan ini dibutuhkan di dunia medis masa kini. Seorang teknisi radiologi medis memegang peranan penting dalam pelaksanaan pengobatan terutama penyakit kanker dengan sinar radioaktif. Karena bekerja dengan risiko yang cukup tinggi, pekerjaan ini memerlukan pengetahuan yang tinggi dan pemanfaatan yang tepat. Bidang Kerja Radiologi Ilmu kedokteran radiologi terbagi menjadi beberapa bidang, sebagai berikut RADIOGRAPHER UMUM Tanggung jawab radiografer secara umum adalah menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bidang radiologi atau radiografi dengan tingkat keakurasian dan keamanan yang memadai. Tanggung jawab dan tugas tersebut meliputi semua sarana pelayanan kesehatan bidang radiologi mulai dari puskesmas sampai dengan rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan radiodiagnostik, radioterapi dan kedokteran nuklir. Sebagai radiografer kamu akan Melakukan pemeriksaan pasien secara radiografi meliputi pemeriksaan untuk radiodiagnostik dan imejing termasuk kedokteran nuklir dan ultra sonografi USG Melakukan teknik penyinaran radiasi pada radioterapi Menjamin terlaksananya penyelenggaraan pelayanan kesehatan bidang radiologi atau radiografi sebatas kewenangan dan tanggung jawabnya Menjamin akurasi dan keamanan tindakan poteksi radiasi dalam mengoperasikan peralatan radiologi dan atau sumber radiasi, Melakukan tindakan jaminan mutu peralatan radiografi. RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN INTERVESIONAL Sementara pada bidang radiologi diagnostik dan intervensional, tugas dan tanggung jawab radiographer adalah sebagai berikut Memberikan proteksi terhadap pasien, dirinya sendiri, dan masyarakat di sekitar ruang pesawat sinar-X Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan Melakukan kegiatan pengolahan film di kamar gelap Menetapkan prosedur diagnosis dan intervensional bersama dengan fisikawan medis dan dokter spesialis radiologi atau dokter yang berkompeten. Bersama-sama dengan fisikawan medis dan dokter spesialis radiologi, memastikan kriteria penerimaan mutu hasil pencitraan dan justifikasi dosis yang diterima oleh pasien. RADIOTERAPI Kamu juga bisa menjadi seorang Terapis Radiologi. Dengan gambaran pekerjaan sebagai berikut Melaksanakan pencitraan untuk simulasi terapi Melaksanakan terapi radiasi sesuai data perencanaan pemberian radiasi, yang telah ditetapkan oleh dokter spesialis onkologi radiasi atau dokter spesialis radiologi konsultan onkologi radiasi dan fisikawan medis Memberikan proteksi terhadap pasien dan masyarakat di sekitar ruang peralatan radioterapi Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan radiasi yang tidak perlu bagi pasien; dan e. menerapkan dengan benar prosedur kerja dan teknik khusus radioterapi. RADIOGRAFI KEDOKTERAN NUKLIR Profesi lainnya yang dapat kamu geluti menjadi Ahli Teknologi Pengobatan Nuklir. Tugas dan tanggung jawab seorang radiographer di ranah kedokteran nuklir, diantaranya Memberikan proteksi terhadap pasien dan masyarakat di sekitar fasilitas kedokteran nuklir; Menerapkan teknik dan prosedur yang tepat untuk meminimalkan paparan yang diterima pasien sesuai kebutuhan dan standar operasional prosedur yang berlaku Menerapkan dengan benar prosedur kerja dan teknik khusus penggunaan peralatan kedokteran nuklir Menjamin bahwa pasien diidentifikasi dengan benar dan bahwa informasi mengenai pasien telah direkam dengan benar Menyediakan informasi untuk pasien mengenai prosedur yang akan mereka jalani Menyediakan informasi kepada orang yang menemani pasien dan kepada personil yang mengurus pasien setelah diagnosis atau terapi kedokteran nuklir Memverifikasi radionuklida atau radiofarmaka yang digunakan dan menghitung dosis radionuklida atau radiofarmaka sebelum diberikan kepada pasien Melaksanakan akusisi dan proses citra yang tepat Melakukan pemantauan paparan radiasi dan kontaminasi radioaktif di daerah kerja secara regular sesuai instruksi petugas proteksi radiasi Menginformasikan petugas proteksi radiasi dalam kasus kecelakaan radiasi Menginformasikan dokter spesialis kedokteran nuklir dan petugas proteksi radiasi dalam kasus tindakan atau pemberian radionuklida dan radiofarmaka yang tidak sesuai prosedur kerja atau standar pelayanan medis Berpartisipasi dalam pelatihan teknologi baru kedokteran nuklir Universitas TerkaitPertanyaan Yang Sering Ditanyakan Berapa kisaran pendapaatan seorang Spesialis Radiologi? Kisaran pendapatan seorang Spesialis Radiologi antara Rp hingga Rp per bulannya. Apa saja pengetahuan yang dibutuhkan untuk menekuni profesi ini? Pengetahuan radiografi, Pengetahuan anatomi tubuh manusia, Pengetahuan ilmu keperawatan, Pengetahuan teknik diagnostik, Pengetahuan ilmu kesehatan, Kemampuan komunikasi dan Penguasaan bahasa asing. Apa kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk menekuni profesi ini? Sarjana jurusan teknisi radiologi atau gelar sains terapan dari badan yang terakreditasi. Para dokter bedah mengoperasi selama berjam-jam pasien menderita kanker usus. Selain perawat dan dokter bedah, di ruang operasi Rumah Sakit Augusta di Bochum juga ada robot. Namanya DaVinci. Ia mampu menggerakkan instrumen secara lebih teliti dibanding manusia. Kepala bagian bedah Benno Mann mengarahkan robot. Setiap gerakan lengan robot pada tubuh pasien sesuai dengan gerakan Benno Mann, dan ketepatannya sangat tinggi. Robot juga tidak pernah lelah. Dokter Benno Mann mengatakan, "Sayalah operatornya, dan akan terus begitu. Robot mempermudah pekerjaan saya, dan robot melaksanakan keinginan saya pada tubuh pasien secara tepat." Ia menjelaskan, kalau ia melakukannya secara konvensional, ia harus berdiri terus dalam satu posisi tertentu. Setelah dua, tiga jam ia tidak bisa melakukannya lagi. "Saya bergerak, kemudian mulai gemetar. Itu semua tidak mungkin terjadi di sini,“ jelasnya Pada saat sama, di dapur staf sibuk bekerja. porsi makanan disiapkan, setiap hari. Robot menjemput makanan di dapur, yang sudah diatur sesuai stasiun yang akan dikunjunginya. Robot kemudian membawa makanan ke pasien di berbagai stasiun, lewat lorong-lorong panjang di rumah sakit. Itu semua tanpa bantuan manusia. Robot bisa menghindari tabrakan dengan pasien atau staf. Ia juga bisa mencari jalan terbaik untuk sampai ke tujuan. Setelah tiba, perawat akan mendapat pemberitahuan, bahwa sudah saatnya membagikan makanan kepada pasien. Perawat Katja Arns mengatakan, "Banyak pasien terpukau. Mereka selalu menunggu kedatangan robot, dan bertanya kapan makanan akan diambil, supaya mereka bisa melihat robot.“ Dengan menggunakan robot, rumah sakit menghemat 20 staf. Tapi cuma teorinya saja. Karena tidak ada staf yang dibebastugaskan. Tujuan penggunaan robot bukan penghematan pekerja. Monika Borggrebe, kepala bagian personal Rumah Sakit Augusta memaparkan, "Seorang perawat yang punya sertifikat pendidikan, sekarang susah ditemukan di pasaran." Lebih baik jika mereka yang punya sertifikat dikonsentrasikan untuk membantu pasien. Tugas yang kurang penting diberikan kepada robot. Dalam waktu dekat, tugas rutin seperti mengukur tekanan darah dan suhu tubuh nantinya juga akan didukung robot. Perawat akan mengukur suhu tubuh, tapi dokumentasinya dilakukan mesin secara otomatis. Jadi perawat akan punya lebih banyak waktu bagi pasien. Penulis Dan Hirschfeld ml/as

para pekerja yang bekerja di dalam ruang rontgen